Kronologi Versi Keluarga Terkait Penemuan Mayat Janda Muda di Sukatani, Purwakarta

PURWAKARTA, NGABRET.ID - Seorang janda muda berusia 22 tahun, bernama Sinta Dewi, ditemukan tak bernyawa di kebun belakang Pasar Anyar Sukatani, Desa/Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Minggu (9/2/2025), pagi.
Belum diketahui apa yang menjadi penyebab kematiannya. Sejauh ini aparat kepolisian masih menyelidikannya. Kabar terbaru menyebutkan, jasad korban saat ini sedang berada di rumah sakit di Bandung untuk dilakukan outopsi.
Menurut informasi, korban pertama kali ditemukan oleh warga yang melintas, sekitar pukul 10.00 WIB. Saat ditemukan, posisi tubuhnya terlentang di tanah mengenakan kemeja bermotif bunga dan celana hitam. Korban diketahui baru bercerai pada Desember 2024.
Sebelum ditemukan tewas, korban tak pulang ke rumah sejak Sabtu (8/2/2025) malam. Ading, paman korban, mengungkap kronologisnya. Pada Sabtu malam, korban Sinta Dewi dijemput pacar barunya berinisial H menggunakan sepeda motor.
Korban pergi bersama pria tersebut ditemani adiknya. Namun sang adik diturunkan di depan sebuah tukang cukur dekat Pasar Anyar Sukatani, diminta menunggu.
Menurut Ading, ibu korban sempat curiga setelah adik korban diturunkan di depan gang tukang cukur. Keduanya lalu masuk ke gang itu, dan sejak saat itu korban tidak pernah kembali semalaman.
Keesokan harinya, lanjut Ading, ibu korban merasa cemas dan mencari Sinta. Hingga akhirnya korban ditemukan dalam kondisi tak bernya di tengah kebun. Mendengar kabar itu, keluarga langsung melaporkan hal tersebut kepada polisi.
Dikatakan Ading, tidak ada luka lain ditumbuh korban, kecuali lebam di bagian leher.
"Saya lihat memang ada pembengkakan di lehernya, tapi tak ada luka lain," ujarnya.
Tak lama, Polisi pun datang ke TKP dan langsung memasang garis polisi di area sekitar tubuh korban. Petugas dari Inafis Polres Purwakarta, Satreskrim, dan Polsek Sukatani selanjutnya melakukan olah TKP.
Sementara Kasi Humas Polres Purwakarta, AKP Enjang Sukandin mengatakan, jenazah akan dibawa ke Bandung untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab kematiannya.
Enjang pun memastikan pihaknya akan terus melakukan penyelidikan guna mencari tahu penyebab kematian korban.
“Kami masih mendalami lebih lanjut, baik melalui keterangan saksi maupun penyelidikan teknis lainnya. Kami juga meminta masyarakat untuk tidak terpancing spekulasi yang belum tentu kebenarannya,” pungkasnya.
Editor : Igoen Josef
TERPOPULER





